Posted by : Unknown Senin, 15 Desember 2014

Konsep Perpustakaan Modern dan berbasis IT

Pembahasan
A. Paradigma perpustakaan Perpustakaan merupakan lembaga informasi yang memiliki fungsi informatif, edukatif, kultural, dan rekreatif. Konsep perpustakaan selalu berkembang sesuai dengan kondisi masyarakat yang dinamis. Perkembangan perpustakaan selalu berorientasi kepada pemakai (pemustaka atau user). Perkembangan teknologi informasi dan keanekaragaman bentuk koleksi perpustakaan adalah faktor yang menuntut perpustakaan dan pustakawan untuk “berlari” lebih cepat.Hingga saat ini prinsip five law law of library science dari Rangganatan masih dominan dalam kajian ilmu perpustakaan. Rumusan kelima hukum perpustakaan tersebut menjadi landasan dalam pelaksanaan pengelolaan perpustakaan. Buku, pembaca, dan perpustakaan adalah hakikat dasar dari hukum tersebut. Namun, era informasi sekarang ini koleksi perpustakaan bukan hanya berkutat pada bahan tercetak – seperti buku, diktat, dll. Apakah masih relevan jika menganut hukum tersebut di abad informasi yang serba canggih dewasa ini?Perubahan besar selalu diawali dengan perubahan secara fundamental terhadap aspek-aspek yang menjadi konstruksi paradigma. Perubahan “wajah” perpustakaan dari yang “kuno” menuju perpustakaan “modern” juga tidak terlepas dari polemic panjang yang mewarnai perubahan aspek-aspek fundamental tentang perpustakaan.New Wave of Library LawPerpustakaan memang bukan lembaga profit yang mencari keuntungan. Namun, jika kita melihat lebih jauh kedalam sistem kerja perustakaan, maka tidak jauh berbeda dengan perusahaan waralaba. Jika perusahaan memilikicostumer, perpustakaan memilki user, jika perusahaan komersil mempunyai standar pelayanan, perpustakaan juga memiliki standar pengolahan.Crawford dan Gorman, 1995, mendeklarasikan bahwa perpustakaan masa kini – bahkan masa depan – memiliki lima prinsip sebagai berikut :Libraries Serve Humanity (perpustakaan melayani manusia)Respect All Forms by Which Knowledge is Communicated. (suatu kehormatan semua bentuk pengetahuan dikomunikasikan)Use The Technology Intelligently to Enhance Service. (gunakan teknologi dengan cerdas untuk meningkatkan pelayanan)Protect Free Access to Knowledge. (lindungi akses gratis pengetahuan)Honor The Past and Create Future. (menghormati masa lalu, dan menciptakan masa depan)Berdasarkan penjabaran diatas, menurut penulis, lima hukum Rangganatan harus segera di-resuffle untuk merubah paradigma perpustakaan klasik menuju perpustakaan modern.Selain paradigma tentang hukum perpustakaan, terdapat beberapa orientasi baru dalam aspek perpustakaan yang sedang dan harus berubah. Aspek tersebut antara lain :-)Alat temu kembali, apabila dahulu menggunakan katalog tercetak dalam bentuk kartu (7,5 x 12,5 cm), maka perpustakaan masa depan harus mengunakan teknologi informasi, dengan otomasi katalog yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun.-)Pustakawan, dalam perpustakaan modern, pustakawan bekerja sebagai seorang profesional dan personal dalam bidang informasi. Pustakawan memiliki posisi sebagai Broker Information.-)Koleksi, perpustakaan modern atau masa depan tidak hanya berkutat pada koleksi terekam maupun tercetak. Lebih jauh perpustakaan masa depan memiliki keberagaman dan kekayaan bentuk dan jenis koleksi. Baik digital, terekam, dan campuran.-)Perpustakaan sebagai penyedia informasi sudah saatnya sebagai institusi terdepan dalam perubahan masyarakat. Perpustakaan merupakan parameter kemajuan sebuah bangsa. Masyarakat dengan gaya hidup modern (mobile) tentunya memerlukan asupan informasi dari lembaga informasi yang modern. Perubahan perpustakaan untuk masa depan hanya akan terwujud jika paradigma kinerja perpustakaan dan pustakawannya berjalan berinringan dengan perkembangan sosio-kognisi masyarakat dan teknologi informasi. 10 Dasar Perencanaan dan Desain Perpustakaan-)Sebuah desain perpustakaan melibatkan kondisi internal dan eksternal yang mempengaruhi perpustakaan. Kondisi internal meliputi bagaimana membuat ruang perpustakaan terasa lapang dan nyaman bagi pemustaka, sementara kondisi eksternal meliputi bencana alam, temperatur, lingkungan sekitar, dll. Dari dua kondisi tadi, seorang arsitek asal Inggris, Faulkner Brown, mengemukakan “”10 Peraturan Faulkner Brown”, yang berisi 10 kriteria untuk membuat sebuah gedung perpustakaan yang bagus. Berikut 10 kriteria tersebut : 1.      FleksibelTata letak, struktur gedung dan layanan sudah seharusnya bisa diadaptasikan secara mudah mengikuti perkembangan perpustakaan. Sarana dan prasarana yang ada bisa dipindahkan dengan mudah sebagai langkah fleksibilitas dalam penyesuaian perkembangan layanan. Dinding bagian dalam juga seharusnya bisa dengan mudah dipindahkan. Singkatnya, desain perpustakaan harus didesain untuk mengoperasikan materi dan teknik di masa depan, mengantisipasi perkembangan teknologi yang sangat pesat.2.      LapangIni dimaksudkan agar pemustaka juga pustakawan dapat bergerak dengan mudah, tanpa adanya halangan yang dapat menyulitkan pergerakan mereka di perpustakaan. Formasi paling lapang untuk desain perpustakaan adalah bentuk kubus, sehingga formasi itu banyak dipakai di perpustakaan hingga saat ini.3.      Akses MudahPerpustakaan dengan akses yang mudah akan membuat pemustaka tidak membuang banyak waktu untuk segera memanfaatkan perpustakaan. Akses yang dimaksud bukan hanya akses dari luar, namun juga akses menuju layanan-layanan yang terdapat di perpustakaan. Layanan-layanan tersebut harus mudah untuk ditemukan, dapat dilihat dengan mudah dari banyak sudut. Dengan begitu pemustaka akan mengetahui dengan pasti kemana mereka akan pergi saat mereka membutuhkan sesuatu di perpustakaan.4.      Dapat DiperluasKoleksi yang ada di perpustakaan tidak diragukan berkembang dengan sangat pesat. Bahkan diprediksi dalam 10-15 tahun koleksi di perpustakaan akan berjumlah dua kali lipat lebih banyak dari saat ini. Karenanya dibutuhkan ruangan yang dapat dengan mudah diperluas untuk menampung koleksi yang begitu banyak itu. Perluasan tidak harus dengan membangun gedung baru atau membongkar bangunan lama, namun bisa dilakukan dengan menambah jumlah lantai. Saat pekerjaan perluasan dilakukan, perlu juga diperhatikan keberlangsungan aktifitas di perpustakaan. Suara yang muncul akibat pekerjaan bangunan akan mengganggu aktifitas pemustaka, jadi harus dilakukan langkah antisipasi terlebih dahulu.5.      BervariasiPemustaka datang ke perpustakaan dengan berbagai motif. Ada yang ingin mengerjakan tugas, ada yang hanya ingin membaca koran, ada yang ingin refreshing dengan membaca novel fiksi, dll. Motif-motif tersebut sudah seharusnya diantisipasi dengan penyediaan lokasi yang berbeda untuk tiap motif sehingga pemustaka dapat dengan nyaman beraktifitas di perpustakaan. Sebagai contoh, pemustaka yang ingin memanfaatkan perpustakaan sebagai ruang diskusi akan membutuhkan meja besar dan sejumlah kursi yang dapat digunakan oleh peserta diskusi, sementara pemustaka yang ingin bersantai lebih membutuhkan sofa yang empuk. Motif-motif seperti inilah yang harus diperhatikan sebagai masukan dalam perencanaan desain perpustakaan.6.      TerorganisirTujuan dari pengorganisasian desain perpustakaan adalah agar pemustaka dapat mengakses setiap layanan dengan mudah dan cepat. Tata letak yang simpel namun efektif akan sangat membantu pemustaka dalam beraktifitas di dalam perpustakaan.7.      NyamanTingkat kenyamanan sebuah perpustakaan sangatlah penting, karena ini akan mempengaruhi kemauan pemustaka untuk kembali berkunjung ke perpustakaan. Sebuah perpustakaan yang nyaman jelas akan membuat pemustaka betah berada di perpustakaan dan akan kembali lagi kesana di masa depan.Kriteria nyaman untuk perpustakaan melibatkan banyak hal. Diantaranya adalah pencahayaan, udara bersih dan temperatur. Juga, interior perpustakaan sebaiknya terlihat menarik untuk dipandang.8.      LingkunganAda 3 kriteria yang termasuk ke dalam aturan ini, yaitu : pemustaka & staf, koleksi dan gedung. Pertama, pemustaka dan staf membutuhkan suhu tertentu, sekitar 200 – 250 C. Udara segar juga dibutuhkan oleh mereka. Kedua, koleksi membutuhkan suhu yang lebih rendah dari manusia, kurang lebih 200 C. Ketiga, lingkungan juga memiliki pengaruh besar. Perpustakaan yang berada di lingkungan ramai biasanya akan kesulitan untuk mendapat pengunjung, begitu juga sebaliknya.9.      AmanAman disini bukan hanya untuk koleksi, namun juga bagi pustakawan serta pemustaka. Untuk keamanan koleksi, sebaiknya hanya ada 1 pintu masuk dan keluar utama, pintu khusus staf sebaiknya dilengkapi dengan akses pemindai. Jendela harus bisa dikunci. Untuk staf dan pemustaka sendiri, pintu gawat darurat harus disediakan sehingga dapat dilakukan antisipasi penyelamatan seandainya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.10.  EkonomisB.Perpustakaan Digital
Perencanaan dan desain perpustakaan yang bagus jelas tidak membutuhkan biaya yang sedikit. Selain harus menyediakan dana untuk mengadakan sarana-prasarana, perpustakaan juga harus mengalokasikan dana untuk merawat fasilitas yang ada. Singkatnya, ada 2 faktor yang terlibat, yaitu dana inisial dan dana perawatan. Dana inisial dapat diprediksi dan lebih rinci dibandingkan dengan dana perawatan yang tidak tentu dan terlalu dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tidak terduga. Dinding batu akan membutuhkan dana lebih mahal untuk perawatan daripada dinding plester. Pemakaian karpet di tempat yang salah juga akan mempengaruhi biaya perawatan yang dipakaiPengertian perpustakaan digital berkembang menjadi sebuah organisasi yang menyediakan sumber daya, termasukdidalammya staff khusus, bertugas memilih, menyusun, dan menawarkan akses intelektual, menerjemahkan,mendistribusikan, memelihara integritas, menjamin keutuhan dari waktu ke waktu hasil koleksi digital sehingga karya –karya tersebut dapat dibaca dan secara ekonomis tersedia untuk dimanfaatkan oleh komunitas tertentu maupun sekumpulankomunitas. (Waters,1998). Disampaikan oleh Cleveland (1998), bersumber pada beberapa jurnal dan hasil diskusisebelumnya maka definisi karakteristikperpustakaan digital antara lain :1) Perpustakaan digital merupakan perpustakaan yang mewakili perpustakaan traditional yang menyediakan baik koleksidigital dan koleksi tradisional, termasuk koleksi media. Sehingga perpustakaan tersebut memangkas biaya koleksielektronik dan biaya kertas.2) Perpustakaan digital juga termasuk didalamnya adalah materi digital yang sebenarnya berada diluar perpustakaansecara fisik namun memiliki link dari perpustakaan digital lainnya.3) Perpustakaan digital juga akan berisi segala proses dan pelayanan yang menjadi tulang belakang dan jaringan syarafdalam perpustakaan digital. Walau bagaimanapun, beberapa tradisional proses yang akan membangun pola kerjaperpustakaan digital, yang akan disempurnakan dan ditingkatkan untuk mengakomodasi perbedaan antara mediadigital yang baru dan media tradisional .2.2. Perpustakaan Digital dan Pemanfaatan Teknologi Hijau di Perguruan TinggiTindakan – tindakan yang dapat dilakukan untuk medukung Green Computing, dapat dimulai dari lingkungan terdekat.Sebagai bagian dari civitas akademika STMIK Atma Luhur, maka dukungan pertama adalah melakukan tindakan yangberbasis Green Computing di Kampus [7]. Salah satu isu utama mengenai perkembangan teknologi sebagai faktorpendorong utama globalisasi, adalah eksploitasi sumber daya alam yang semakin mendorong kerusakan atau penurunankualitas lingkungan. Empat jenis teknologi yang menjadi pendorong perubahan di era globalisasi adalah teknologiinformasi dan komunikasi, teknologi bahan, genetika, dan teknologi energi. Meskipun demikian pemanfaatan keempatteknologi tersebut berhadapan dengan aspek lingkungan. Aspek lingkungan tersebut harus menjadi orientasi dalampemanfaatan keempat teknologi agar globalisasi tidak menimbulkan bencana lingkungan di masa depan. Berdasarkanstatistik pemanfaatan TIK yang meningkat dari tahun ke tahun, tak dapat dipungkiri, merupakan salah satu aspek yangdapat mempengaruhi penurunan kualitas lingkungan karena menimbulkan emisi CO2, yang pada akhirnya akan memicuterjadinya pemanasan global (Global Warming) menjadi lebih buruk. Green Computing merupakan alternatif solusi dalambidang TIK. Green Computing adalah praktek penggunaan, proses produksi, maupun pengembangan komputer dan segalahal yang berhubungan dengannya, secara efisien, serta lebih bertanggungjawab terhadap lingkungan.
 penggunaan CPU, server dan peripheral-peripheral lainnya yang hemat energi. Selain itu, juga berhubungan erat dalam halproses produksinya, seperti pengurangan bahan-bahan berbahaya atau tidak menggunakannya sama sekali, prosespembuangan limbah, dan daur ulang alat-alat elektronik yang tidak terpakai secara baik dan benar. Pada prinsipnya GreenComputing terkait dengan tiga rangkaian entitas, yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), danpengguna (brainware). Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis melakukan penelusuran menggunakan literatur mengenaiGreen Computing sebagai salah satu alternatif solusi penanggulangan efek Global Warming serta mengkaji danmenganalisis berbagai data sekunder. Penulis mengambil penerapan di lembaga pendidikan mulai dari TK hingga Perguruan Tinggi. Hal ini disebabkan karena sebagian besar lembaga pendidikan sekarang sudah menggunakan komputer(computer literacy) bahkan internet sebagai alat penunjang kegiatan belajar mengajar dan pelaksanaan pekerjaan.Mengembangkan perpustakaan konvensional menjadi perpustakaan digital menjadi satu upaya perguruan tinggimendukung Green Computing karena mengurangi kebutuhan koleksi tercetak dan menggantinya dengan koleksi digital.Demikian pula dengan kegiatan administrasi pendukung seperti sirkulasi dapat digantikan dengan kegiatan operasionalberbasis web.2.3. Perangkat Lunak Berbasis Open Source Untuk Perpustakaan Digital SenayanSenayan merupakan salah satu FOSS berbasis web yang dapat digunakan sebagai perangkat lunak untuk membangunotomasi perpustakaan. Sebagai perangkat lunak berbasis web Senayan mampu berjalan sempurna di dalam sistem jaringankomputer atau internet. Perangkat lunak berbasis web saat ini sedang naik daun serta sesuai dengan kebutuhanperpustakaan. Perangkat lunak berbasis web sesuai dengan kebutuhan perpustakaan karena aplikasi jenis inimemungkinkan perpustakaan mendekatkan berbagai produk layanannya dengan pengguna perpustakaan. Dengan jenisaplikasi ini pengguna dapat mengakses layanan perpustakaan tanpa harus datang ke perpustakaan karena pengguna dapatmengakses layanan yang disediakan perpustakaan melalui web atau portal perpustakaan.Senayan dikembangkan dengan menggunakan berbagai perangkat lunak open source. Web server, bahasa pemrogramandan database yang digunakan untuk mengembangkan Sanayan semuanya merupakan perangkat lunak open source. Senayandi produksi oleh Pusat Informasi dan Humas Departemen Pendidikan Nasional. Lebih spesifik lagi kelahiran perangkatlunak otomasi perpustakaan ini dibidani oleh Hendro Wicaksono, Arie Nugraha dan Wardiyono. Guna mendukungpengembangan Senayan kedepan, saat ini perangkat lunak otomasi perpustakaan ini memiliki komunitas pengembang yangtergabung dalam Senayan Developer Community (SDC).Menu-menu yang ada di Senayan antara lain menu bibliografi, sirkulasi, keanggotaan, OPAC (online public accesscatalog), stocktake (penyiangan), master file, system, laporan dan kedepan akan tersedia menu pengolah koleksi terbitanberkala dan multimedia.Sebagai perangkat lunak yang termasuk dalam kategori FOSS, Senayan berkembang sangat cepat. Sejak dirilis akhir tahun2007 sampai dengan sekarang, perangkat lunak ini telah mencapai versi Senayan3-Stable9. Senayan3-Stable9 inimerupakan penyempurnaan dari Senayan-Senayan versi sebelumnya yang dirasa masih memiliki berbagai kekurangan.SENAYAN adalah Open Source Software (OSS) berbasis web untuk memenuhi kebutuhan automasi perpustakaan (libraryautomation) skala kecil hingga skala besar. Dengan fitur yang cukup lengkap dan masih terus aktif dikembangkan,SENAYAN sangat cocok digunakan bagi perpustakaan yang memiliki koleksi, anggota dan staf banyak di lingkunganjaringan, baik itu jaringan lokal (intranet) maupun Internet.Keunggulan SENAYAN lainnya adalah multi-platform, yang artinya bisa berjalan secara natif hampir di semua SistemOperasi yang bisa menjalankan bahasa pemrograman PHP dan RDBMS MySQL. SENAYAN sendiri dikembangkan di atasplatform GNU/Linux dan berjalan dengan baik di atas platform lainnya seperti Unix*BSD dan Windows. Senayanmerupakan aplikasi berbasis web dengan pertimbangan cross-platform. Untuk itu Senayan dilisensikan dibawah GPLv3yang menjamin kebebasan dalam mendapatkan, memodifikasi dan mendistribusikan kembali (rights to use, study, copy,modify, and redistribute computer programs). Contoh –contoh suatu konsep desain perpustakaan canggih dan modern:
1)Konsep desain perpustakaan di kendaraan umum /transportasi masal
Memang waktu itu adalah uang,apalagi dalam suatu waktu ketika kita sedang menempuh perjalanan .Kita bisa memanfaatkan selang waktu perjalanan ini untuk hal hal yang bermanfaat ,tak terkecuali untuk membaca buku .Di dalam kendaraan umum kita bisa memanfaat kan segala sediktinya ruang dan waktu untuk membuat sebuah perpustakaan mini untuk para penumpang dan ikut seta dalam upaya meningktkan minat baca masyarakat . Berikut ini beberapa konsep tentang perpustakaan di kendaraan umum /alat transportasi masal  -)Perpustakaan Kapal Pesiar
Perkembangan perpustakaan dari waktu ke waktu terus mengalami perubahan mulai dari bentuk perpustakaan tradisional hingga perpustakaan dalam bentuk digital. Seiring dengan perkembangan tersebut pasti akan memunculkan suatu konsep dan ide. Konsep dan ide-ide itu tidak lain untuk memajukan pandangan positif masyarakat terhadap perpustakaan. Ini adalah salah satu ide yang dapat diterapkan dalam perpustakaan, yaitu perpustakaan yang menggunakan konsep kapal pesiar.
Konsep perpustakaan kapal pesiar adalah suatu perpustakaan yang mengadopsi bentuk, suasana serta fasilitas hampir mirip seperti kapal pesiar. Tanpa mengurangi sistem pelayanan yang ada saat ini di perpustakaan pada umumnya. Jadi bisa diasumsikan bahwa perpaduan antara kapal pesiar dengan perpustakaan. Bukan kapal pesiar yang memiliki perpustakaan melainkan perpustakaan yang meniru gaya klasik kapal pesiar. Dan pastinya segala fasilitasnya berbasis teknologi informasi. Kata Teknologi Informasi (information technology) sudah tidak asing lagi bagi para pengelola perpustakaan, terutama bagi mereka yang telah mendapat kesempatan untuk menambah wawasan, baik melalui pendidikan, seminar, lokakarya, atau membaca literatur sendiri atau memperoleh informasi dari media massa. Banyak sudah teknologi informasi diaplikasikan di perpustakaan. Hal ini tentunya untuk meningkatkan keberadaan perpustakaan yang akhirnya bermuara pada peningkatan kualitas dan kuantitas layanan. Sama seperti perpustakaan, perkembangan terknologi informasi yang semakin canggih mendorong masyarakat untuk berlomba-lomba menciptakan suatu kreasi serta memanfaatkannya dalam segala bidang. Dapat dikatakan bahwa kesamaan itu menjadi kunci sukses untuk perpustakaan. Karena apabila suatu hal yang sama terus dipadukan maka akan muncul hal yang baru lebih baik. Untuk itu perpustakaan menerapkan atau mengaplikasikan teknologi informasi dalam sistemnya yang disebut sistem informasimanajemen perpustakaan. Berikut adalah berbagai fasilitas dan layanan yang mendukung konsep perpustakaan tersebut dan tidak lupa berbasis teknologi informasi antara lain : 1. Layanan Multimedia / Audio-Visual Layanan multimedia / audio-visual yang dulu lebih dikenal sebagai layanan “non book material” adalah layanan yang secara langsung bersentuhan dengan teknologi informasi. Pada layanan ini pengguna dapat memanfaatkan teknologi informasi dalam bentuk Kaset Video, Kaset Audio, MicroFilm, MicroFische, Compact Disk, Laser Disk, DVD, HomeMovie, Home Theatre, dan lain-lain. Layanan ini juga memungkinkan adanya media interaktif yang dapat dimanfaatkan pengguna untuk melakukan pembelajaran, dan sebagainya. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam layanan perpustakaan adalah pengguna yang mempunyai keterbatasan, seperti penglihatan yang kurang, buta, pendengaran yang kurang dan ketidakmampuan lainnya. Layanan Multimedia / Audio-Visual memungkinkan perpustakaan dapat memberikan pelayanan kepada para pengguna dengan kriteria ini. Sebagai contoh dari bentuk penerapan teknologi untuk itu adalah Audible E-books, Digital Audio Books, InfoEyes (Virtual Reference), Braille, dan sebagainya. 2. Layanan Sirkulasi Penerapan teknologi informasi dalam bidang layanan sirkulasi dapat meliputi banyak hal diantaranya adalah layanan peminjaman dan pengembalian, statistik pengguna, administrasi keanggotaan, dan lain-lain. Selain itu dapat juga dilakukan silang layanan antar perpustakaan yang lebih mudah dilakukan apabila teknologi informasi sudah menjadi bagian dari layanan sirkulasi ini. Teknologi saat ini sudah memungkinkan adanya self-service dalam layanan sirkulasi melalui fasilitas barcoding dan RFID (Radio FrequencyIdentification). Penerapan teknologi komunikasi pun sudah mulai digunakan seperti penggunaan SMS, Faksimili dan Internet. 3. Layanan Referensi & Hasil-hasil Penelitian Penerapan teknologi informasi dalam layanan referensi dan hasil-hasil penelitian dapat dilihat dari tersedianya akses untuk menelusuri sumber-sumber referensi elektronik / digital dan bahan pustaka lainnya melalui kamus elektronik, direktori elektronik, peta elektronik, hasil penelitian dalam bentuk digital, dan lain-lain. 4. Layanan Journal / Majalah / Berkala Pengguna layanan journal, majalah, berkala akan sangat terbantu apabila perpustakaan mampu menyediakan kemudahan dalam akses ke dalam jurnal- jurnal elektronik, baik itu yang diakses dari database lokal, global maupunyang tersedia dalam format Compact Disk dan Disket. Bahkan silang layan dan layanan penelusuran informasi pun bisa dimanfaatkan oleh pengguna dengan bantuan teknologi informasi seperti internet. 5. Layanan Internet & Computer Station Internet saat ini menjadi “bintang” dalam teknologi informasi. Orang sudah tidak asing lagi untuk menggunakan internet dalam kehidupannya. Untuk itu mau tidak mau perpustakaan pun harus dapat memberikan layanan melalui media ini. Melalui media web perpustakaan memberikan informasi dan layanan kepada penggunanya. Selain itu perpustakaan juga dapat menyediakan akses internet baik menggunakan computer station maupun WIFI / Access Point yang dapat digunakan pengguna sebagai bagian dari layanan yang diberikan oleh perpustakaan. Pustakawan dan perpustakaan juga bisa menggunakan fasiltas web-conferencing untuk memberikan layanan secara online kepada pengguna perpustakaan. Web-Conferencing ini dapat juga dimanfaatkan oleh bagian layanan informasi dan referensi. OPAC atau Online Catalogue merupakan bagian penting dalam sebuah perpustakaan, untuk itu perpustakaan perlu menyediakan akses yang lebih luas baik itu melalui jaringan lokal, intranet maupun internet. 6. Keamanan Teknologi informasi juga dapat digunakan sebagai alat untuk memberikan kenyamanan dan keamanan dalam perpustakaan. Melalui fasilitas semacam gate keeper, security gate, CCTV dan lain sebagainya, perpustakaan dapat meningkatkan keamanan dalam perpustakaan dari tangan-tangan jahil yang tidak asing sering terjadi dimanapun. 7. Pengadaan Bagian Pengadaan juga sangat terbantu dengan adanya teknologi informasi ini. Selain dapat menggunakan teknologi informasi untuk melakukan penelusuran koleksi-koleksi perpustakaan yang dibutuhkan, bagian ini juga dapat memanfaatkannya untuk menampung berbagai ide dan usulan kebutuhan perpustakaan oleh pengguna. Kerjasama pengadaan juga lebih mudah dilakukan dengan adanya teknologi informasi ini. Dengan adanya konsep pemikiran seperti ini di harapkan mampu untuk membawa perpustakaan agar lebih baik dan dapat dijadikan sebagai tempat untuk mencari referensi atau mendapatkan informasi secara lebih jelas (tidak hanya yang itu-itu saja yang bersifat monoton), tetapi informasi ilmu pengetahuan yang bersifat lebih terbuka sesuai dengan perkembangan kehidupan pada saat ini

Konsep perpustakaan di Kereta api

 konsep perpustakaan modern inovatif yang memungkinkan setiap penumpang kereta api bawah tanah untuk membaca sepuluh halaman pertama dari buku-buku populer mereka dalam perjalanan berangkat-pulang kerja. 

Para komuter setiap hari pulang-pergi dari rumah menuju kota, waktu-waktu mereka termakan oleh perjalanan sehingga sangat sulit menambah ilmu. Perpustakaan ini sangat efektif dan efisien bagi para komuter untuk menghemat waktu dan energi.Perpustakaan kereta api bawah tanah memiliki desain yang menggugah semangat membaca para komuter.

Bahkan menurut survei, jumlah total anggota perpustakaan di setiap kota saat ini mengalami penurunan. Perpustakaan modern ini dapat menumbuhkan antusias para komuter untuk menjadi anggota sebuah perpustakaan terdekat.
Mereka bertiga menggunakan teknologi field communications (NFC) untuk memberikan pilihan pada para komuter untuk memilih buku yang diinginkan dari daftar judul populer.Rak buku perpustakaan modern yang inovatif
Setelah mereka membaca sepuluh halaman pertama maka mereka akan diberitahu tentang lokasi perpustakaan terdekat dimana mereka dapat mengambil dan membaca sisanya buku tersebut ketika turun dari 
kereta api.
Pengguna dapat membaca buku populer dengan gadget yang dimilikinya
Perpustakaan kereta api bawah tanah adalah ide yang sederhana namun inotif dan kreatif yang dapat direlalisasikan dengan mudah. Dengan adanya perpustakaan seperti ini dapat mendorong semangat membaca di dunia modern, ketika teknologi baru mengubah cara kita memperolehinformasi dari buku. Perpustakaan Masa DepanPerpustakaan bukan lagi sekedar sebuah gedung melainkan sebagai pusat layanan informasi, walaupun sebuah gedung baru merupakan suatu cara yang tepat untuk menyampaikan pesan pelayanan informasi baru dari sebuah perpustakaan. Gambaran kemodernan perpustakaan seutuhnya tidak dapat dinilai hanya dari fisik bangunan melainkan dari perkembangan layanan informasi perpustakaan tersebut. Perpustakaan tradisional hanya memberi pelayanan informasi tradisional kini perpustakaan modern mengarah kepada pelayanan informasi non-tradisional seperti pelayanan pendidikan, budaya, komersil, olahraga, rekreasi, hiburan dan lain-lain.Contoh Perpustakaan masa depan diantaranya adalah :1. The New Civic LandmarkGambaran perpustakaan sebagai the new city landmark ini memiliki koleksi arsip dan referensi yang lengkap tentang arsip sejarah lokal, memiliki koleksi buku dan audio-visual, ruang rapat yang besar untuk acara-acara tertentu, coffe bar, ruang baca home-from home dan ruang akses komputer yang luas. Perpustakaan ini merupakan bangunan utama suatu kota yang banyak dikunjungi oleh orang dan perpustakaan ini berlokasi di tengah alun-alun. Perpustakaan yang dianggap paling memenuhi persyaratan ini adalah Peckham Library di London.2. The Retail ModelPerpustakaan ini berada pada pusat perbelanjaan (retail) dan perkantoran karena gaya hidup masyarakat yang cenderung memilih untuk membeli buku, CD, DVD dan bahkan dalam mengakses internet. Perpustakaan ini tetap memberikan layanan peminjaman koleksi buku, pendidikan dan hiburan serta penelusuran informasi. Konsep perpustakaan ini juga seperti toko dengan kaca sebagai pintu depan dimana bagian dalam perpustakaan dapat dilihat dari luar.3. The Young People’s LibraryTarget dari perpustakaan ini adalah anak-anak dan remaja dengan menyediakan pelayanan pembelajaran bagi anak-anak, seperti: story-telling, toy library, coffee-lounge, ruang belajar individu dan kelompok, menonton video, serta ruang diskusi tugas. Design luar perpustakaan ini dirancang semenarik mungkin untuk menarik perhatian begitu juga bagian dalamnya, karena perpustakaan ini melayani kelompok usia dini. Lokasi perpustakaan ini berada dekat dengan fasilitas publik lainnya seperti sekolah.4. The Neighborhood Lifelong Learning CentrePerpustakaan ini lebih mengarah kepada tempat persinggahan bagi pensiunan, orang-orang yang bekerja di rumah dan yang mengurus anak. Memberi pelayanan berupa buku-buku tetapi dalam jumlah yang terbatas namun ada akses online koleksi perpustakaan. Perpustakaan ini merupakan cabang dari perpustakaan pusat dengan fasilitas ruang rapat, toko bahkan gereja. Perpustakaan yang dianggap paling memenuhi persyaratan ini adalah The Millenium Library di Norwich.5. The Themed Library or Joint VenturePerpustakaan ini bekerja sama dengan pihak-pihak luar seperti kesehatan, sekolah, pelayanan sosial, museum atau keagamaan. Jadi targetnya sesuai dengan pihak yang bekerja sama dengan perpustakan itu. Salah satu contoh perpustakaan ini adalah March Library yang bekerja sama dengan temapat kursus.6. The Mobile Library or PODPerpustakaan ini melayani dimana-mana seperti di angkutan umum, di bandara atau di acara-acara khusus dengan bantuan kendaraan yang dapat menampung pengunjung dalam jumlah banyak.7. The Online LibraryPerpustakaan ini berbasis website, menyediakan akses catalog, arsip dan buku-buku baru perpustakaan. Dalam layanannya bekerja sama dengan call centre yang memberikan informasi perpustakaan terdekat dengan user. Perpustakaan ini bekerja sama dengan perpustakaan-perpustakaan yang ada di suatu daerah.8. Perpustakaan umum menjadi gambaran (icon) daerahPerpustakaan ini memiliki bangunan yang menjadi gambaran atau jantung daerah tersebut. Menjadi icon daerah berarti menjadi tempat pilihan utama bagi masyarakat setempat dan menjadi objek wisata bagi masyarakat pendatang (turis). Perpustakaan ini menjadi pusat hampir semua aktifitas yang dilakukan masyarakat. Perpustakaan ini memiliki akses internet, ruang multimedia, ruang rapat, auditorium, ruang kebudayaan, ruang diskusi, ruang belajar/baca, tempat bermain anak-anak, toy library, café-lounge, menyediakan fasilitas pendidikan, pelatihan, olah raga, kesehatan, rekreasi dan lain-lain. Kelengkapan fasilitas perpustakaan inilah yang menjadi daya tarik bagi masyarakat setempat untuk melakukan segala aktifitasnya di perpustakaan dengan kata lain menjadikan perpustakaan sebagai rumah kedua.9. Perpustakaan umum daerah menjadi library industryMenjadi library industry berarti menjadi tempat para investor menanamkan modal. Tidak jauh berbeda dengan kelengkapan yang dimiliki oleh perpustakaan sebagai icon daerah, namun investor mendapat tempat khusus dalam pengembangan koleksi, fasilitas, teknologi dan pelayanan perpustakaan. Perpustakaan daerah ini tidak lagi mengandalkan dana dari pemerintah seutuhnya dalam pengadaan fasilitas dan teknologi namun dari investor yang menjalin kerja sama dengan perpustakaan.Fasilitas, teknologi dan koleksi perpustakaan diperoleh dari hasil kerja sama dengan pihak tertentu yang menguntungkan kedua belah pihak. Bagi perpustakaan, perpustakaan memiliki fasilitas, teknologi dan koleksi tanpa harus mengeluarkan dana besar sedangkan bagi rekanan perpustakaan sebagai media promosi.Perpustakaan lebih mengarah kepada bangunan milik pemerintah yang beberapa ruangnya disewakan kepada pihak swasta, sehingga terjadi inovasi-inovasi baru dalam perpustakaan. Pelayanan publik dengan money oriented mengalami pertumbuhan yang pesat karena memiliki standard dan daya saing yang tinggi. Digabungnya pelayanan publik dengan money oriented dan non-money oriented (perpustakaan) akan memaksa perpustakaan untuk melakukan inovasi-inovasi yang menarik pengunjung datang ke perpustakaan.Library Industry menjadi sumber pemasukan bagi pemerintah daerah tanpa mengurangi peran pemerintah dan kewenangan pemerintah, dalam arti rekanan perpustakaan yang berada di gedung perpustakaan hanya sebagai penyewa dan bukan pengambil keputusan di perpustakaan. 10. Perpustakaan umum menjadi centre of culturePerpustakaan memiliki ruang khusus yang menggambarkan sejarah daerah dan kebudayaannya. Perpustakaan ini menjadi objek wisata dan pusat penelitian tentang budaya lokal daerah. Selain memiliki koleksi umum, koleksi tentang kebudayaan lokal adalah koleksi unggulannya. Oleh karena itu, perpustakaan ini memiliki nilai etnik yang tinggi dari fisik hingga jenis pelayanannya.Walaupun bernuansa etnik, perpustakaan ini tetap berbasis teknologi informasi dengan menyediakan akses internet, ruang multimedia, ruang seminar, ruang diskusi, ruang kursus bahasa (daerah dan internasional), café yang menyediakan makanan khas sebagai menu spesial dan fasilitas penunjang lain untuk pelayanan pengunjung lokal dan mancanegara.Nuansa etnik tidak hanya ada pada bangunan, koleksi dan makanan tetapi staff perpustakaan juga menggunakan pakaian adat yang disesuaikan dengan lingkungan kerja dalam melayani pekerjaan. Sehingga perpustakaan ini memiliki nilai keunikan tersendiri.Perpustakaan sebagai pusat kebudayaan lokal bernuansa etnik menjadi daya tarik yang kuat bagi suatu daerah mengingat perkembangan perpustakaan di luar negara kita telah mengalami perkembangan yang sangat sulit untuk dikejar, apalagi Indonesia memiliki beragam budaya yang dapat dikembangkan dan dilestarikan melalui perpustakaan sebagai pusat kebudayaan lokal.Pemberdayaan Perpustakaan dan PustakawanSemakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan semakin beragamnya teknologi canggih membawa perubahan pula pada masyarakat dan individu. Perubahan tersebut pada akhirnya akan mempengaruhi pula pada tuntunan terhadap kondisi keberadaan perpustakaan. Indikator perpustakaan ideal yang dulu diukur dari jumlah koleksi yang banyak dan gedung yang besar, sekarang sudah berubah menjadi sejauh apa perpustakaan mampu memenuhi kebutuhan komunitas pemakainya, antara lain: belajar, pemenuhan kebutuhan informasi, rekreasi, pendidikan, penelitian, interaksi dengan orang lain, fasilitas untuk berbagi pengetahuan dan kebutuhan untuk melakukan inovasi dan kreatifitas.Perpustakaan saat ini dituntut mampu berubah mengikuti perubahan sosial pemakainya. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) telah banyak mengubah karakter sosial pemakainya. Perubahan dalam kebutuhan informasi, berinteraksi dengan orang lain, berkompetisi, dan lain-lain. Pada akhirnya semua itu berujung pada tuntutan pemakai agar perpustakaan tidak hanya sekedar tempat mencari buku atau membaca majalah, tetapi menjadi semacam one-stop station bagi mereka, yaitu suatu lingkungan dimana pengguna bisa:    Berinteraksi dengan orang lain.     Mencari informasi yang dibutuhkan.     Berbagi pengetahuan     Merasa termotivasi untuk melakukan inovasi dan kreatifitas.1. Pemberdayaan PerpustakaanPerkembangan teknologi informasi dan komunikasi atau information and comunication technology (ICT) telah membawa perubahan dalam berbagai sektor, termasuk dunia perpustakaan. Jika dulu pemakai perpustakaan sudah puas dengan layanan baca di tempat dan peminjaman buku perpustakaan saja, saat ini layanan perpustakaan tidak cukup lagi hanya dua macam layanan tersebut. Pemakai perpustakaan sekarang sudah menuntut jenis-jenis layanan lain, seperti layanan informasi terbaru (current awareness services), layanan informasi terseleksi (selective dissemination of information), layanan penelusuran secara online, layanan penelusuran dengan CD-ROM, dan lain-lain. Selain tuntutan terhadap jumlah layanan yang makin banyak, mutu layanan pun dituntut lebih baik. Dalam rangka peningkatan mutu dan jumlah layanan inilah, peran teknologi informasi dan komunikasi sangat dibutuhkan. Dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, kita dapat melakukan layanan yang cepat dengan jangkauan layanan yang lebih luas serta mutu yang lebih baik.Perkembangan dari penerapan teknologi informasi dan komunikas dapat diukur dengan telah diterapkannya/digunakannya sebagai sistem informasi manajemen (SIM) perpustakaan dan perpustakaan digital (digital library). Sistem informasi manajemen (SIM) perpustakaan merupakan pengintegrasian antara bidang pekerjaan aministrasi, pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, pengolahan, sirkulasi, statistik, pengelolaan anggota perpustakaan, dan lain-lain. Sistem ini sering dikenal juga dengan sebutan sistem otomasi perpustakaan. Dengan penerapan SIM ini secara langsung merubah paradigma layanan perpustakaan. Layanan perpustakaan yang dulunya off-line berubah menjadi on-line. Di sini Perpustakaan harus mampu merancang layanan perpustakan yang memungkinkan akses terhadap sumber-sumber informasi (information resources). Hal ini mengisyaratkan bahwa pemanfaatan perpustakaan tidak lagi bergantung pada visitasi pemakai perpustakaan atau bertumpu pada kunjungan secara fisik semata, tetapi pemanfaatannya dapat dilakukan setiap saat dan dari berbagai tempat dimanapun pengguna berada.Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memberdayakan perpustakaan sebagai upaya meningkatkan layanan perpustakaan berorientasi pengguna, yaitu:a) Gedung perpustakaan yang menarik dan mudah dijangkauGedung perpustakaan sebaiknya didesain dengan menarik dan lokasi perpustakaan mudah diakses oleh masyarakat. Gedung perpustakaan perlu dilengkapi dengan ruang belajar bagi pengunjung, ruang multi media, ruang diskusi dan cafe atau tempat istirahat.b) Sarana dan prasarana pendukung layanan perpustakaanPerpustakaan perlu menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung pelayanan pengguna. Pengelola perpustakaan perlu memikirkan untuk menyediakan fasilitas yang membuat pengunjung merasa nyaman berada di perpustakaan, seperti menyediakan kursi dan meja yang cukup baik, penyejuk ruangan atau AC, dan sarana penelusuran koleksi/informasi dalam jumlah dan mutu yang baik.Pemanfaatan TI saat ini menjadi kewajiban hampir dibanyak perpustakaan. TI membantu perpustakaan memperbaiki kualitas dan jenis layanan. Minimal saat ini sebuah perpustakaan harus mempunyai:    Jaringan lokal (Local Area Network) berbasis TCP/IP.     Keuntungan TCP/IP adalah banyaknya aplikasi (misalnya: www) yang berjalan pada infrastruktur tersebut.     Akses ke Internet.     Minimal harus ada akses ke internet untuk pustakawan agar mudah mengakses informasi eksternal perpustakaan.     Komputer buat pustakawan dan pemakai perpustakaan.     Harus ada komputer untuk server yang akan memberikan layanan kepada pemakai, komputer untuk pustakawan bekerja dan komputer untuk pemakai agar bisa menggunakan layanan perpustakaan.c) Menyediakan koleksi dalam multi formatPerpustakaan perlu menyediakan koleksi baik dalam bentuk tercetak, bahan-bahan multimedia, digital, hypertext, termasuk juga pertemuan dan diskusi formal dan non formal, lengkap dengan alat untuk memutar/mendengarkan koleksi multimedia tersebutd) Menyediakan koleksi dalam multi formatPerpustakaan perlu menyediakan koleksi baik dalam bentuk tercetak, bahan-bahan multimedia, digital, hypertext, termasuk juga pertemuan dan diskusi formal dan non formal, lengkap dengan alat untuk memutar/mendengarkan koleksi multimedia tersebut.e) Adding valuePustakawan menyediakan akses hanya ke sumber-sumber yang dapat dipercaya kualitasnya. Caranya dengan membuat portal atau pintu masuk ke sumber-sumber yang telah terseleksi misalnya Virtual librarie
 subject-based gateways.
f) Adanya fasilitas digital dan internetFasilitas digital dan internet memungkinkan pengguna perpustakaan dapat memanfaatkan informasi yang dimiliki perpustakaan tanpa mengenal waktu dan jarak. Homepage perpustakaan dapat menyajikan data bibliografis dan abstrak dari jurnal-jurnal penelitian (kalau memungkinkan dalam bentuk full text), pendidikan pemakai, berita-berita perpustakaan, informasi lokal (universitas, kota), pameran online, media komunikasi dengan pengguna (saran dan kritik), hubungan dengan situs lain, dan sebagainya.g) Hot SpotHot Spot berarti menyediakan layanan internet bebas untuk suatu lingkungan yang terbatas, sebagai contoh di sekitar gedung perpustakaan. Dengan memiliki hot spot perpustakaan menyediakan jasa penelusuran internet
yang dapat diakses oleh pengguna dari Laptop/Note Book yang biasa dibawa oleh pengguna, dengan syarat memiliki LAN Card Wireless.h) Menjalin kerja sama dengan perpustakaan lainKerja sama antar perpustakaan perlu dilakukan karena tidak satu pun perpustakaan yang dapat berdiri sendiri dalam arti informasi/koleksinya mampu memenuhi kebutuhan informasi penggunanya, sehingga jawaban ”informasi yang Anda cari tidak ada di perpustakaan kami” tidak akan berlaku lagi. Setidaknya pustakawan dapat memberi alternatif artikel atau menunjukkan dimana artikel tersebut dapat diperoleh.i) Waktu layanan perpustakaan berorientasi masyarakatKepadatan dan kesibukan kegiatan masyarakat seperti sekolah, bekerja, berusaha, dan lain sebagainya, ikut berpengaruh terhadap pemanfaatan perpustakaan, ditambah dengan waktu layanan perpustakaan yang sama dengan jam kantor dan sekolah masyarakat, sehingga dapat menghambat masyarakat yang hendak berkunjung ke perpustakaan. Oleh sebab itu waktu layanan perpustakaan perlu disesuaikan dengan waktu renggang masyarakat, kalau perlu hari libur pun perpustakaan tetap membuka layanannya.Layanan di perpustakaan ideal nya dapat lebih memikat, bersahabat, cepat, dan akurat, ini berarti orientasi pelayanan perpustakaan harus didasarkan pada kebutuhan pengguna, antisipasi perkembangan teknologi informasi dan pelayanan yang ramah, dengan kata lain menempatkan pengguna sebagai salah satu faktor penting yang mempengaruhi kebijakan pada suatu perpustakaan, kesan kaku pelayanan diperpustakaan harus dieliminir sehingga perpustakaan berkesan lebih manusiawi.2. Pemberdayaan PustakawanDalam menghadapi tuntunan kebutuhan pengguna perpustakaan yang semakin tinggi dan beraneka ragam, maka perpustakaan perlu mempersiapkan pustakawan yang profesional. Jika pustakawan ingin disebut profesional, maka pustakawan perlu memiliki ”skill”, ”knowledge”, kemampuan (ability), serta kedewasaan psikologis. Namun dalam prakteknya sampai sejauh ini pustakawan Indonesia belum bisa dikatakan mampu untuk menjadi profesional (ideal pun belum) bahkan masih sangat jauh dari konsep ideal. Sebagai pustakawan profesional, kita perlu mengikuti perkembangan dan informasi mutakhir dalam bidang Pusdokinfo.Perkembangan TI mengakibatkan semua bidang pekerjaan perpustakaan tidak ada lagi yang tidak mendapat sentuhan ”keajaiban” TI. Keilmuan perpustakaan pun saat ini dituntut mampu mengikuti perubahan sosial pemakainya. Perubahan dalam kebutuhan informasi, perubahan dalam berinteraksi dengan orang lain, dan dalam berkompetisi. Pustakawan perlu menyadari bahwa perlu ditumbuhkan suatu jenis kepustakawanan dengan paradigma-paradigma baru yang mampu menjawab tantangan media elektronik tanpa meninggalkan kepustakawanan konvensional yang memang masih dibutuhkan (hybrid library). Hanya dengan sumber daya manusia (SDM) dalam hal ini tenaga pengelola perpustakaan dan tenaga fungsional pustakawan yang berkualitaslah (melalui keilmuannya) kita bisa membangun paradigma kepustakawanan Indonesia.Oleh karena itu profil pustakawan diharapkan :    Berorientasi kepada kebutuhan pengguna     Mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik     Mempunyai kemampuan teknis perpustakaan yang tinggi     Mempunyai kemampuan pengembangan secara teknis dan prosedur kerja     Mempunyai kemampuan dalam memanfaatkan kemajuan teknologi informasi, antara lain:         Kemampuan dalam penggunaan komputer (computer literacy)         Kemampuan dalam menguasai basis data (database)         Kemampuan dalam penguasaan peralatan TI (tools and technological skill)         Kemampuan dalam penguasaan teknologi jaringan (computer networks)         Kemampuan dalam penguasaan internet dan intranet         Kemampuan berbahasa asing yang memadai terutama bahasa Inggris         Mempunyai kemampuan melaksanakan penelitian di bidang perpustakaan.Selain memiliki kemampuan seperti yang disebutkan diatas, pustakawan juga dituntut untuk dapat memberikan pelayanan prima kepada penggunanya. Pelayanan prima yaitu suatu sikap atau cara pustakawan dalam melayani penggunanya dengan prinsip layanan berbasis pengguna (people based service) dan layanan unggul (service excellence). Tujuan dari service excellence adalah :    a) Memuaskan pengguna;     b) Meningkatkan loyalitas pengguna;     c) Meningkatkan penjualan produk dan jasa;     d) Meningkatkan jumlah pengguna.Profesi pustakawan dituntut untuk mampu bersikap lebih terbuka, suka kerja keras, suka melayani, mengutamakan pengabdian serta aspek-aspek kepribadian dan perilaku. Dalam mengantisipasi masa mendatang, pustakawan hendaknya selalu tanggap terhadap perkembangan teknologi informasi, mengenal seluk beluk manajemen, menguasai cara-cara penyediaan informasi, dan memahami sumber-sumber informasi, serta mengetahui sistem jaringan informasi.Contoh Fasilitas Terbaru Di Perpustakaan            Sebagai suatu lembaga yang mengutamakan basis pendidikan dan informasi, 
perpustakaan
sebagai media yang tepat dalam memberikan kesempatan untuk menumbuhkembangkan ilmu pengetahuan seseorang yang belum dipelajari sebelumnya. Perpustakaan juga sebagai tolok ukur pentingnya perkembangan pendidikan, sebab didalam perpustakaan kita dapat menemukan ilmu tambahan yang penting melalui isi dari beberapa koleksi perpustakaan yang dapat dijadikan sebagai acuan atau hanya sebagai alat memperlancar proses belajar mengajar. Serta sebagai tempat yang tidak asing di mata masyarakat,  perpustakaan memiliki fungsi lain sebagai faktor penyumbang ilmu pengetahuan dalam berbagai bidang.
Proses kemajuan teknologi yang berjalan pesat dan telah mempengaruhi semua aspek kehidupan manusia. Sehingga ini memaksa setiap orang untuk bisa mengadaptasi dirinya agar menjadi manusia modern yang tak ketinggalan jaman , begitu juga halnya dengan pengembangan perpustakaan, dimana perpustakaan ikut menyesuaikan dirinya dengan proses perkembangan teknologi agar menjadi perpustakaan yang lebih efektif dan tepat sebagai sumber ilmu informasi yang akurat.Salah satu fasilitas perpustakaan yang berbau teknologi yang mulai di kembangkan adalah penggunaan E-library di tiap perpustakaan. E-library sebagai fasilitas yang akurat dalam mencari sumber data atau informasi di perpustakaan. Selain itu E-library merupakan sumber yang tepat yang digunakan untuk mengirimkan teks lengkap dan referensi penting multimedia dan mudah untuk digunakan sebagai sarana penelitian secara efektif dalam mengakses informasi untuk kepentingan peningkatan mutu pendidikan dalam mendukung pembelajaran pada sekolah atau instansi pendidikan tertentu. E-library merupakan suatu kumpulan/koleksi artikel-artikel dan laporan yang tersedia untuk bacaan on line atau download. E-library mengarah pada inisiatif pembelajaran integrative yang bisa diterapkan pada perpustakaan, sehingga pengunjung perpustakaan bisa mendapatkan referensi yang tepat dalam penggalian suatu informasi.Adapun peran dari E-library bagi kemajuan perpustakaan sebagai media sumber informasi yang ideal yakni :-  Memberikan pelayanan yang istimewa bagi perpustakaan dalam meningkatkan kunjungan masyarakat ke perpustakaan dan membantu meningkatkan kemampuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi.- Membantu pengunjung memberikan daya pikir  yang berkembang, mandiri. imajinatif mengenai pengetahuan yang dicari dan dipelajari agar dapat tercapai dengan mudah-   Mendapatkan informasi berupa referensi dan bahan observasi dalam rangka menambah pengetahuan dan pengalaman untuk kepentingan pribadi dan umum.-  Dapat menyimpan dan memudahkan pencarian data perpustakaan secara elektronik di komputer (daftar buku, katalog, daftar anggota, dan lain-lain).-   Serta masih banyak lagi.Oleh karena itu pentingnya kehadiran E-library di lingkungan perpustakaan diharapkan bisa meringankan permasalahan khusus yang biasanya dialami oleh pengunjung perpustakaan dalam mencari dan mengumpulkan data sebuah informasi  yang akan diperlukan. Selain itu secara perlahan namun pasti, E-library dapat membantu mencerdaskan bangsa dalam mengkaji perkembangan teknologi saat ini. III.PenutupSekarang bukan jamannya lagi mencari-cari buku dari katalog kusam di perpustakaan. Peran Teknologi Informasi (TI) telah banyak digunakan untuk memudahkan para pengguna perpustakaan menemukan buku favoritnya. Dengan hanya mengetik judul buku atau nama pengarang pada layar komputer, informasi mengenai posisi serta keberadaan buku yang kita cari pun akan segera tersaji di layar komputer.Idealnya, setiap perpustakaan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi untuk mendukung pengelolaan koleksi perpustakaan dan kenyamanan pengguna perpustakaan sehingga perpustakaan bias dijadikan selain tempat pembelajaran juga dapat dijadikan tempat rekreasi bagi pengguna.Untuk meningkatkan nilainya, perpustakaan harus memfasilitasi dan berpartisipasi pasif maupun aktif dalam manajemen pengetahuan penggunanya. Caranya yaitu dengan melakukan kegiatan dan meyediakan fasilitas yang memudahkan terjadinya keseluruhan proses pengetahuan, misalnya menstimulasi terjadinya diskusi di perpustakaan maupun di milis, merangkum dan membuat resensi diskusi-diskusi tersebut; membantu pengguna untuk melakukan e-publishing, sharing, menyiapkan publikasi dalam berbagai format (misalnya, menyajikan hasil penelitian dalam bentuk film), mengelola file-file elektroniknya; dsb.Daftar pustaka http://itamilandarikhotimah.wordpress.com/my-collection-d/kumpulan-e/e-library/

    DAFTAR PUSTAKA
[1] Dana T, Samosir Herlina D dan Widiyasa Made I, “Pengembangan Digital Library Perpustakaan Universitas AtmajayaYogyakarta”, repository.upnyk.ac.id/.../33_Pengembangan_Digital_Library_Perpu...[2] Dennis A, Wixom Barbara H, & Tegarden D, 2005, Systems Analysis and Design with UML version 2.0, second edition, JohnWiley & Sons Inc., Hoboken NJ http://ilmuperpin.blogspot.com/2012/09/perpustakaan-kapal-pesiar.html https://ferry1611.wordpress.com/2013/12/06/konsep-konsep-perpustakaan-masa-depan/

{ 1 komentar... read them below or add one }

  1. Betway: How to withdraw and withdraw funds in India - DRMCD
    How to withdraw your betway account in India? · 1. Go หาเงินออนไลน์ to Betway.com. · 2. Go to the website. · 3. Go to My Account · 4. Go to My Account · 평택 출장안마 5. Go 여주 출장샵 to 경상북도 출장마사지 My Account 바카라

    BalasHapus

Welcome to My Blog

Popular Post

Followers

Total Pageviews

8,191
Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © 2013 Singgih Aryo -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -